Bahasa Madura terbagi menjadi dialek kangean, Sumenep, Pamekasan, Bangkalan, Probolinggo, Bondowoso, dan Situbondo. Dalam pemakaiannya, bahasa Madura juga mengenal tiga tingkatan yaitu Enja’iya (bahasa halus). Enghi-enten (bahasa tengahan), dan Enghi-bhunten (bahasa kasar). Suku bangsa Tengger juga memakai bahasa Jawa dialek Tengger. Yen jaman biyen sinau basa jawa iku ora susah amarga langsung ditrapake ing urip bendinane. Saengga unggah-ungguh, tata krama, lan tindak-tanduke bocah biye iku kudu ditrapake karo budaya jawa. Bocah biyen iku ora ana sing ngendikan kasar marang wong tuwa lan isih kena dituturi. Wong tuwa jaman dhisik kerep kandha: “ora elok” artine ora Agama islam bergabung dengan kepercayaan asli Jawa maka menghasilkan Islam Kejawen . Kedua budaya tersebut saling berjalan beriringan dengan budaya Islam tetapi masih melakukan tradisi Kejawen biasanya dengan upacara selamatan. Perihal kematian juga dijelaskan dalam “Kitab Primbon” yang menjelaskan tentang 2.Nglungguhi klasa gumelar – mikul dhuwur, mendem njero (kekayaan) Kata orang tua, kedua filosofi hidup orang Jawa ini memiliki makna yang berbeda. Nglungguhi klasa gumelar (menduduki tikar yang sudah digelar) adalah seseorang itu mendapatkan sesuatu tanpa bersusah payah. Hal ini perlu sejajar dengan mikul dhuwur, mendem njero “.
Hal ini disebabkan latar belakang sebagian besar suku asli Jambi berasal dari suku bangsa Melayu. Mayoritas suku bangsa Melayu menganut agama Islam. Oleh sebab itu, pengaruh budaya Islam sangat terlihat pada kebudayaan suku-suku bangsa di Jambi. Ada juga pengaruh agama-agama lain seperti Hindu dan Buddha. Pemberian sesaji, membakar kemenyan
. 486 282 378 497 377 273 31 34

artikel bahasa jawa tentang budaya